Informatika Keperawatan
Informatika keperawatan sebagai disiplin baru berkembang terutama karena kesadaran bahwa pengetahuan keperawatan tidak akan mampu terkelola (unmanageable) oleh metode berbasis kertas (paper-based methods).
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) atau HIS (Hospital Information System)
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah software yang di kembangkan berbasis web untuk pengelolaan administrasi rumah sakit mulai dari front office sampai dengan back office. Sistem informasi rumah sakit ini bersifat modular mulai dari pendaftaran pasien, rawat jalan, rawat inap, apotek, rekam medis, akuntasi terpadu, sistem informasi management, Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan sistem informasi penunjang medis. Sistem informasi rumah sakit ini di kembangkan sesuai dengan standard prosedur untuk Rumah Sakit Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Swasta yang sangat mudah digunakan (user friendly) dan telah teruji dan dipakai di Rumah Sakit di Indonesia.
Kerangka Sistem Informasi Rumah Sakit
Kerangka Sistem Informasi Rumah Sakit terdiri dari beberapa modul aplikasi yang dibagi sesuai dengan Departemen masing-masing yang ada. Adapun modul-modul tersebut adalah:
1. Sistem Informasi Data Pasien RS (SIRS 01)
2. Sistem Informasi Rawat Jalan (SIRS 02)
3. Sistem Informasi Rawat Inap (SIRS 03)
4. Sistem Informasi Apotek (SIRS 04)
5. Sistem Informasi Rekam Medis (SIRS 05)
6. Sistem Informasi Akuntansi Terpadu (SIRS 06)
7. Sistem Informasi Manajement (SIRS 07)
8. Sistem Informasi IGD (Gawat Darurat) (SIRS 08)
9. Sistem Informasi Penunjang Medis (SIRS 09)
Dalam sumber lain, Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan informasi dalam lingkup manajemen pasien (front office management). Lingkup ini antara lain sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien.
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan danpembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan. Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporanlaporan mengenai:
· Pendapatan rawat inap dan jalan secara periodik (harian, bulanan dan tahunan),
· Penerimaan kasir secara periodik,
· Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien,
· Rekam medis pasien,
· Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan
· Data morbiditas pasien rawat inap
· Data morbiditas pasien rawat jalan
· Data morbiditas penyakit khusus pasien rawat inap
· Data morbiditas penyakit khusus pasien rawat jalan
· Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik,
· Pembelian kasir pada bagian farmasi/apotik,
· Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik,
· Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan.
Untuk memudahkan penyajian informasi tersebut, maka laporan-laporan tersebut dapat diekspor ke berbagai macam format antara lain :
1. Comma separated value (CSF),
2. Data Interchange Format (DIF),
3. Excel (XLS versi 2.1, 3.0, 4.0, 5.0, dan 5.0 tabular),
4. HTML 3.0 (draft standard), 3.2 (extended & standard),
5. Lotus 1-2-3 (WK1, WK3, WK5),
6. ODBC,
7. Rich Text Format (RTF),
8. Text,
9. Word for Windows Document
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
Function
· Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan kesehatan.
· Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
· Subsistem Personalia, yang mengelola data maupunaktivitas tenaga medis maupun tenaga administratif rumah sakit.
· Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
· Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
· Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada didalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka panjang, jangka pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.
Ke 6 subsistem tersebut diatas kemudian harus dijabarkan lagi ke dalam modul-modul yang sifatnya lebih spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
1. Modul Rawat Jalan, yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan.
2. Modul Rawat Inap, yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap.
3. Modul Layanan Penunjang Medis, termasuk didalamnya tindakan medis,
Untuk Sistem Radologi, salah satu unsur Radiologi Information System adalah PACS (Picture Archiving Commucation System). Keberadaan PACS sangat membantu sekali di Radiologi terutama dalam hal pengarsipan data, baik data gambar maupun laporan hasil pembacaan foto rontgen pasien, selain itu keberadaan PACS juga dapat digunakan sebagai unsur dari sistem Teleradiografi sehingga informasi yang ada selain digunakan oleh klinisi yang berada di satu lokasi tapi juga dapat digunakan oleh klinisi dilokasi lain bahkan di manapun yang berhubungan dengan jaringan komputer Radiologi atau Rumah Sakit tersebut karena PACS juga merupakan unsur HIS (Hospital Information System). Teleradiologi merupakan salah satu komponen dalam sistem informasi kesehatan yang mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi. Implementasinya dapat dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan sistem informasi rumah sakit yang diharapkan mampu memberikan kualitas dari pelayanan pasien dan mendukung pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efesiensi dan efektifitas rumah sakit.
Dalam Sitem Informasi Klinik dan Medical dikenal :
a. Medical Informatics (informatika Medis) mengkaji aspek pengolahan data dan informasi digital pada level jaringan dan organ. Kemajuan pada sistem informasi radiologis, PACS (picture archiving communication systems), sistem pendeteksi biosignal adalah beberapa contoh terapannya.
b. Informatika klinis, yang menerapkan pada level individu (pasien), mengkaji mengenai berbagai inovasi teknologi informasi untuk mendukung pelayanan pasien, komunikasi dokter pasien, serta mempermudah dokter dalam mengumpulkan hingga mengolah data individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar